Minggu, 16 Oktober 2011

Guru Ku Tukang Parkir

kesejahteraan para guru honor yang jauh dari cukup membuat mereka harus memutar otak untuk mencari penghasilan tambahan, yaitu bekerja sambilan. pasalnya para guru honorer berharap dapat diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Namun, harapan itu kandas karena belum memiliki status sarjana.
Widodo(46) adalah seorang guru honorer disalah satu SMK dan SMA purnama keb.baru, jaksel. Dalam keadaan ekonomi yang semakin melonjak, guru seni rupa yang sudah mengajar kurang lebih 21 tahun harus bekerja sambilan sebagai tukang parkir. beliau menjadi tukang parkir di salah satu univ. swasta di jakarta selatan. beliau menjadi tukang parkir seusai dia mengajar.


tekanan ekonomi yang kini dirasakannya memaksa beliau menjalani pekerjaan ini.
Awalnya beliau malu menjadi tukang parkir. namun apa boleh buat, asalkan pekerjaan itu halal.dia juga harus menghidupi kebutuhan keluarganya dengan 4 orang anak dan 1 keponakannya yang masih sekolah juga 1 istri yang yang tidak berpenghasilan.Sebelum menjadi tukang parkir,beliau sempat menjadi tukang bakso, sate,tongseng,dll.namun kini dihentikan atas permintaan istrinya.



Bagi beliau, menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang mulia dan menyenangkan. meskipun penghasilannya masih kurang  tetapi dia akan tetap menjalani profesinya sebagai 
GURU